Global warming telah menjadi masalah kita semua pada abad 21 ini. Masalah yang disebabkan karena perbuatan manusia yang kurang peka terhadap lingkungan ini. Meskipun masalah ini adalah ulah kita sebagai manusia sendiri, apakah kita dapat memperbaikinya? Ya kita pasti dapat memperbaikinya dengan berbagai usaha kecil namun bermanfaat. .Salah satu dari banyak usaha kecil itu adalah rumah ramah lingkungan. Rumah ramah lingkungan merupakan bangunan yang arsitektur, material, dan proses konstruksinya ramah lingkungan. Rumah terutama yang akan dikontruksi harus ramah lingkungan. Ramah lingkungan dalam arti tidak melukai lingkungan.
Apakah Anda tertarik untuk membangun atau merenovasi rumah Anda agar ramah lingkungan? Untuk ramah lingkungan tidak harus
ribet yang penting bisa mengurangi dampak pemanasan global. Jadi, Anda tertarik untuk hal ini, mari kita lihat kriterianya.
Anda pasti tahu sumber daya alam yang tidak terbatas contohnya: cahaya matahari, air hujan, dan udara. Nah, hal-hal itu dapat Anda pakai untuk rumah ramah lingkungan Anda. Anda dapat manfaatkan cahaya matahari untuk menggantikan lampu yang menyala di waktu siang. Faktanya hampir semua rumah sering menyalakan lampu di saat siang, karena membutuhkan penerangan di dalam ruangan. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini disebabkan karena arsitektur bangunan yang memblokir cahaya matahari sehingga waktu siang ruangannya gelap, maka rumah yang ramah lingkungan harus didesain agar dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber penerangan di siang hari dengan jendela dan atap yang dapat ditembus cahaya matahari juga. Selain itu harus dipastikan cahaya matahari dapat merambat sampai ke ruang dan lantai yang lain.
Rumah dengan gaya sekarang selalu tidak dapat dipisahkan dengan pendingin ruangan. Rumah ramah lingkungan dapat mengurangi penggunaannya. Lalu caranya bagaimana? Caranya dengan mengatur sirkulasi udara melalui ventilasi yang berukuran lebar dan tersebar di beberapa titik yang penting agar dapat menurunkan suhu ruangan. Dengan penghematan ini kita telah menghemat penggunaan listrik untuk lampu dan AC. Ketika penggunaan listrik dihemat sama dengan penghematan penggunaan sumber daya alam untuk pembangkit listrik. Anda dapat memanfaatkan air hujan untuk diolah menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk mandi ,mencuci, dan minum melalui proses-proses penjernihan dan tetap jangan lupa matikan lampu dan air bila tidak digunakan.
Material yang digunakan harus ramah lingkungan juga seperti cat yang tidak beracun, papan bangunan yang bebas asbes, merkuri, dan Styrofoam, dan hasil dari daur ulang. Semua yang ramah lingkungan mungkin agak ribet tetapi sebanding dengan manfaatnya. Ada apa dengan penggunaan asbes , merkuri, dan Styrofoam? Bahan-bahan itu dapat mengganggu kesehatan dan sulit didaur ulang ataupun dimusnahkan. Cat yang mengandung solvent (pelarut cat) dapat mencemari lingkungan karena uapnya yang sulit hilang dan mengganggu kesehatan, Jadi, apa yang dapat Anda lakukan? Anda dapat menggunakan cat yang aman seperti lateks dan yang tidak mengandung solvent.
Material harus dari proses daur ulang juga karena dapat mengurangi sampah yang ada ,memaksimalkan manfaatnya dan ,dapat menghemat sumber daya alam untuk membuat material yang diperlukan. Jadi, apakah masalah yang timbul kalau Anda menggunakan material yang memerlukan waktu yang lama untuk diperbaharui? Masalahnya adalah kalau terjadi peningkatan kebutuhan yang tidak diimbangi dengan ketersediaannya di alam dapat mengganggu keseimbangan alam. Jadi, daripada Anda menggunakan material yang seperti itu, lebih baik menggunakan material daur ulang. Ingat material daur ulang tidak selamanya buruk tetapi lihat manfaatnya.
Dalam membangun rumah nanti Anda harus memperhatikan lingkungan Anda. Hal yang harus Anda perhatikan ketika ingin membangun suatu bangunan adalah apakah pada lokasi tersebut ada pepohonan yang harus ditebang karena alasan lokasi konstruksi dan jika seandainya harus dibangun jalan apakah mempengaruhi kehijaun di daerah itu. Jika Anda tetap ingin membangun dan ternyata ada pepohonan yang harus disingkirkan ada baiknya kalau Anda bersedia mengganti seluruh pohon yang Anda singkirkan sehingga menjaga keseimbangan daerah itu.
Selain itu, akan lebih baik jika material yang digunakan adalah buatan lokal bukan impor, mengapa harus lokal? Hal ini dikarenakan jika Anda menggunakan bahan yang diimpor sama saja harus dikirim ke Indonesia menggunakan kapal kargo yang bahan bakarnya dapat menimbulkan jejak karbon dalam pengiriman dengan kata lain memperparah pemanasan global. Dengan menggunakan bahan baku lokal, transportasi yang digunakan tidak terlalu banyak menggunakan energi dalam pengirimannya dan meminimalisir jejak karbon yang ditimbulkan.
Penanaman tanaman hijau tidak terbatas di luar bangunan saja tetapi dapat juga di dalam bangunan. Tujuannya tanaman hijau dalam suatu bangunan dapat menyegarkan suasana dan menghasilkan O2 yang bermanfaat bagi orang di dalamnya. Faktanya tanaman hijau dapat menyerap radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh peralatan-peralatan elektronik yang menghasilkan radiasi. Radiasi dapat mempengaruhi kesehatan maka dengan kehadiran tanaman dapat menyerap radiasi.Nah, contohnya apa saja? Bisa palem, kaktus yang dibonsai, pohon dolar, dan masih banyak lagi. Tetapi tidak semua bisa masuk rumah ada juga yang di luar rumah karena harus kena panas.
Jadi green building dapat membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global. Mulai sekarang rencanakanlah bangunan yang akan Anda bangun ramah lingkungan dan mari bersama-sama kita mengurangi dampak pemanasan global melalui langkah kecil ini untuk menyelamatkan bumi. Ingat ya, selain rumah Anda indah, Anda juga turut hemat energi dan menyelamatkan lingkungan. Go Green!!! “It’s not about the materials. It’s about how you interact with the natural world.”,Carol Venolia.