Jenis Greenhouse serta Tips Berkebun, Menanam, dan Memelihara Tanaman dalam Greenhouse


Greenhouse atau sebagian orang menyebutnya sebagai rumah kaca merupakan bangunan kecil yang terpisah dari rumah / bangunan utama, yang fungsinya untuk menumbuhkan berbagai tanaman yang ukurannya tak terlalu besar. Selain itu, tanaman dalam greenhouse tersebut lebih sering ditanam dalam pot. Greenhouse bisa berfungsi sebagai area untuk membudidayakan tanaman tertentu karena di dalam greenhouse, kita akan lebih mudah dalam mengontrol perkembangan tanaman, mulai dengan mengontrol kondisi tanah, jumlah air, suhu, kelembaban, intensitas cahaya matahari, hingga menjaganya dari hama ulat atau hama lain.

greenhouse_1
Menumbuhkan tanaman pada Greenhouse memang cukup sulit di awal. Namun, dalam hal perawatan, merawat tanaman dalam greenhouse tentu lebih mudah dibandingkan merawat tanaman yang ditanam di kebun yang terbuka. Namun konsekuensinya, kita mesti melakukan pengairan secara manual karena kita tidak bisa mengandalkan hujan untuk mengairi tanaman di dalamnya, kecuali jika Anda menambahkan fitur khusus pada langit – langit greenhouse agar air hujan bisa masuk ke dalamnya.

Tertarik memiliki greenhouse sendiri di rumah? Anda bisa saja mewujudkan serunya pengalaman berkebun pada greenhouse, tentunya dengan mempertimbangkan
tips berkebun, menanam, dan memelihara tanaman dalam greenhouse di bawah ini.
Memilih dan membangun greenhouse yang tepat
Greenhouse hadir dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang tentunya disesuaikan dengan fungsinya, apakah greenhouse akan dijadikan area berkebun keluarga, atau akan dijadikan area budidaya tanaman. Idealnya, suhu di dalam greenhouse sama seperti suhu ruangan, yakni berkisar antara 26 – 27 derajat celsius. Namun di malam hari, suhunya bis drop hingga ke angka belasan derajat celsius, sementara di siang hari, suhunya bisa naik hingga di atas 30an derajat celcius. Untuk menjaga agar suhunya agar tetap stabil, Anda bisa menambahkan ventilasi pada langit – langit atau dindingnya.   Keberadaan ventilasi juga baik untuk menjaga sirkulasi udara.
Frame pada Greenhouse
Frame atau struktur kerangka greenhouse bervariasi, mulai dari kerangka berukuran kecil, struktur simpai (hooped structures) yang terbuat dari pipa plastik, hingga struktur dari kayu atau logam yang kaku yang juga bisa berfungsi sebagai pilar – pilar penyangga greenhouse.
Ada 3 macam frame untuk greenhouse: greenhouse layaknya terowongan yang sederhana yang biasa disebut Quonset, greenhouse yang tinggi dengan fitur – fitur gotik, atau sebuah struktur vertikal yang luas dengan atap  gable. Dalam memilih frame greenhouse tentunya perlu mempertimbangkan tujuan dari pembangungan greenhouse serta dana yang dipersiapkan untuk proyek ini. Greenhouse tipe Quonset and gotik cocok dibangun untuk mengakomodasi mereka yang menginginkan greenhouse untuk menyalurkan hobi berkebun. Sementara bagi mereka yang ingin menjadikan greenhouse sebagai sarana investasi pembudidayaan tanaman, greenhouse jenis ketiga lebih tepat dipilih.
Greenhouse tipe Quonset
Greenhouse tipe Quonset ini tergolong mudah dibangun, biaya minimal, dengan struktur sederhana yakni hanya menyerupai terowongan saja. Frame pada greenhouse ini dibuat dari pipa plastik dengan grade yang bervariasi, mulai dari jenis electrical conduit sampai jenis 1/2-inch Schedule 40 PVC pipe, yang disesuaikan dengan lebar greenhouse. Tipe ini cocok untuk amatir dan penghobi berkebun yang ingin menanam tanaman musiman, seperti sayur dan buah yang ukurannya tak terlalu besar.
Greenhouse tipe gotik
Greenhouse tipe gotik banyak ditemui dengan kerangka kayu yang dilapisi panel – panel polikarbonat atau fiberglass yang fleksibel.  Dengan sisi – sisi yang melengkung dan bubungan atap yang cukup tinggi dibandingkan greenhouse jenis Quonset, tak ayal greenhouse ini dijuluki greenhouse jenis gotik. Greenhouse ini menyajikan area yang lebih luas untuk ditanami tanaman. Greenhouse ini bisa langsung berdiri di atas tanah, atau berdiri di atas alas beton (concrete slab). Keseluruhan bangunan cenderung terlihat setengah lingkaran. Untuk atapnya, bisa digunakan bahan polikarbonat atau fiberglass. Terakhir, tambahkan sliding doors sebagai area masuk sekaligus berfungsi sebagai ventilasi dalam ruangan. Jika ingin membuatnya sebagai area membudidayakan tanaman, tinggal tambahkan pengatur suhu untuk menjaga agar suhunya stabil.
greenhouse_2
Desain Greenhouse Untuk Area Berkebun Dirumah
Greenhouse dengan struktur yang kaku dan fixed
Greenhouse dengan struktur yang kaku dan fixed memerlukan pengerjaan oleh kontraktor dan tukang yang berpengalaman. Bangunan ini sudah bukan lagi bangunan semi permanen, melainkan bangunan permanen yang kokoh. Strukturnya pun sudah menyerupai bangunan yang utuh, dengan pondasi dari semen, dinding – dinding vertikal di sekeliling bangunan, hingga kasau (rafter). Perlu juga ditambahkan instalasi listrik dan pipa untuk mengontrol kelembaban, cahaya, ventilasi, dan suhu udara. Bagian luarnya dibuat dari kaca, fiberglass, plastik yang tebal, atau panel – panel polykarbonat. Greenhouse ini cocok digunakan untuk budidaya tanaman atau menanam tanaman yang berbuah / bisa diunduh setiap saat.
Perawatan untuk greenhouse
Untuk membersihkan dan merawat greenhouse, hindari pemakaian bahan kimia karena akan berdampak pada tanaman. Untuk menghilangkan serbuk tanaman, jamur, lumut, dan sisa dedaunan kering, lakukan secara manual dengan pembersih seperti sapu. Untuk permukaan kaca pada greenhouse, bersihkan menggunakan cairan sabun dan kain lap atau sikat. Tak perlu melakukannya terlalu sering, cukup 1 bulan sekali. Untuk pembersihan dan perawatan besar – besaran, bisa dilakukan 3 atau 6 bulan sekali, sembari menyortir tanaman yang mati serta menyingkirkan dan mengganti pot yang sudah lapuk.
Selamat mencoba :)