Mengubah Dapur Biasa Menjadi Green Kitchen Atau Dapur Ramah Lingkungan

Dengan semakin berkembangnya isu – isu lingkungan dan perhatian yang semakin besar akan masalah tersebut, terutama masalah pemanasan global, banyak cara ditempuh untuk mengatasi, atau minimal mengurangi dampak yang lebih besar akibat masalah pemanasan global tersebut. Salah satunya yakni dengan mengurangi emisi karbon.
Dapur merupakan area yang paling banyak menghasilkan emisi karbon. Tak heran jika desain dapur yang sehat dan ramah lingkungan tentu menjadi dambaan setiap orang saat ini.  Namun satu hal yang perlu diingat, dibutuhkan konsistensi yang tinggi dan kemauan yang besar untuk mengubah dapur biasa menjadi green kitchen atau dapur ramah lingkungan, mengingat hal ini tentunya berkaitan dengan aktifitas yang kita lakukan di area ini. Dengan kata lain, tak hanya desain dapur saja yang dibuat lebih ramah lingkungan, melainkan perilaku kita juga mesti diubah untuk menciptakan dapur yang sehat dan berkonsep eco green.
  1. Gunakan furnitur dan barang – barang di dapur dari material daur ulang
Langkah pertama untuk mewujudkan komitmen kita dalam mengubah dapur menjadi ramah lingkungan yakni dengan
menghadirkan furnitur dan barang – barang daur ulang sampah. Furnitur seperti kabinet dapur bisa aja dibuat dari sisa – sisa kayu, atau kayu bekas sisa bongkaran rumah. Dengan sedikit sentuhan kreatifitas, Anda juga bisa menyulap kaleng dan kardus bekas makanan sebagai tempat menyimpan tisue, sendok, alat makan, lap, dll. Sementara bungkus plastik sisa minuman sachet, deterjen, atau produk lain, jika dikumpulkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat keranjang anyaman. Keranjang ini bisa dibentuk seperti keranjang belanja, atau keranjang tempat sampah.
Hal – hal tersebut adalah cara – cara sederhana memanfaatkan sampah menjadi material daur ulang yang siap digunakan sebagai bahan pembuat peralatan dapur.
  1. Pasang pemanas air dengan tenaga surya (solar-powered water heater)
Dapur merupakan area yang paling banyak menggunakan air panas atau air hangat, baik untuk memasak atau menyeduh minuman. Dengan mengaplikasikan pemanas air bertenaga surya (solar-powered water heater), Anda bisa menghemat konsumsi gas karena Anda tak harus memasak air ketika membutuhkan air panas. Anda pun tak perlu menyalakan dispenser ketika ingin menyeduh minuman hangat, karena memanaskan air dalam dispenser pastinya membutuhkan daya listrik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menggunakan pemanas air dengan tenaga surya mampu mengurangi emisi karbon, melalui penguangan konsumsi gas dan listrik dari kompor maupun dispenser.
  1. Beli dan gunakan kitchen appliances yang memiliki fitur efisiensi energi
Beberapa produsen kitchen appliances saat ini banyak yang mendesain kitchen appliances yang efisien energi, terbuat dari material yang ramah lingkungan, dan dengan harga yang bervariasi. Biasanya, untuk menentukan tingkat efisiensi energi kitchen appliances, digunakan skala rating. Semakin besar rating, semakin tinggi efisiensi energinya. Beberapa alat dapur yang biasa dibanderol dengan logo efisiensi energi antara lain kulkas, kompor, freezer, ketel uap, dan microwaves. Oven termasuk appliance yang juga efisien energi, namun kontribusinya tak sebesar kitchen appliances yang lain.
Dari beberapa kitchen appliances di atas, direkomendasikan untuk membeli kulkas dan freezer yang memiliki tingkat efisiensi energi dengan rating tinggi. Kedua appliances ini kerap dipakai secara konstan dan mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar. Maka, dengan memilih kulkas dan freezer berdaya rendah, kita turut mewujudkan dapur yang ramah lingkungan.
dapur_daur_ulang_1
Konsep Green Kitchen dengan Material Daur Ulang
  1. Pertimbangkan tatkala membeli dan menggunakan dishwasher
Dishwasher atau mesin pencuci piring merupakan alat pencuci piring otomatis. Tak banyak yang memakai kitchen appliance ini di rumah – rumah di Indonesia. Tapi di luar negeri, alat ini begitu populer mengingat di musim dingin, suhu air bisa sangat dingin hingga membuat orang – orang enggan menyentuh air untuk mencuci piring.
Dishwasher lebih banyak dipakai di restoran atau hotel berbintang. Sama seperti mesin cuci (washing machine), alat ini menggunakan begitu banyak air, jauh lebih banyak dibandingkan tatkala kita mencuci secara manual. Maka jika Anda tertarik membeli Dishwasher, pastikan Anda memilih peralatan dengan konsumsi air yang rendah untuk menghemat penggunaan air di dapur.
  1. Install lampu atau pencahayaan yang memiliki tingkat efisiensi energi tinggi
Pencahayaan untuk dapur sehat ada bermacam – macam ragamnya, mulai dari downlights, task light, hingga accent light. Downlights memungkinkan persebaran cahaya lampu yang merata ke seluruh ruangan. Dengan ditambahkan baffles and reflectors, kita bisa mengubah ukuran dan luas area yang ditimpakan cahaya lampu. Sementara Task Lights lebih difungsikan untuk membantu proses persiapan dan memasak, di mana tingkat kecerahannya bisa dua kali lipat dibandingkan lampu biasa. Lampu ini biasa di letakkan di bawah kabinet. Sedangkan accent lights lebih berfungsi sebagai aspek dekoratif saja.
Untuk membuat konsumsi energi listrik pada pencahayaan dapur menjadi berkurang, gunakan fluorescent lighting, atau compact fluorescent lamp (CFL). Bisa juga Anda menambahkan dimmer switches untuk mengatur tingkat kecerahan cahaya lampu serta mengatur kebutuhan energinya.
Selamat mencoba